Sinarmalut.com, Morotai - Sebagai wujud kepedulian terhadap Lingkungan, Masyarakat dan wisata sejarah. Tiga Tempat Wisata Sejarah di Morotai menjadi tempat pelaksanaan kegiatan bersih-bersih sampah oleh Aliansi Jurnalis Morotai (AJM) pada Sabtu (29/11/2025).
Diketahui, ada tiga lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan bersih bersih sampah yakni pantai Army dock, Air kaca dan Air Terjun Nakamura.
Mikram Duwila, Ketua AJM mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan bakti sosial bersih bersih sampah yang dilaksanakan oleh Aliansi Jurnalis Morotai AJM dilaksanakan di tiga tempat wisata sejarah sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat, lingkungan dan pesisir.
Selain menjaga lingkungan, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk merawat dan tetap menjaga kelestarian wisata yang memiliki nilai nilai sejarah di masa lampau. Dari tiga tempat pelaksanaan kegiatan bersih-bersih sampah memiliki nilai sejarahnya masing masing terutama pantai Army Dock. Sebab Pantai Army Dock di Morotai memiliki sejarah penting sebagai situs pendaratan utama pasukan Sekutu pada Perang Dunia II tahun 1944.
Sehingga pantai ini menjadi lokasi strategis untuk pendaratan kapal perang, kegiatan militer, administrasi, dan medis, serta menjadi saksi pertempuran antara pasukan Jepang dan Sekutu. Sisa-sisa dermaga dan instalasi militer masih bisa ditemukan di area tersebut, sehingga lokasi tersebut dijadikan objek wisata sejarah.
Selain itu, Lokasi Air Kaca di Morotai juga memiliki sejarah sebagai situs Perang Dunia II yang penting, sebagaimana Air Kaca berfungsi sebagai sumber air bersih dan tempat mandi pribadi bagi Jenderal Douglas MacArthur dan pasukannya.
Lokasi ini adalah sungai bawah tanah yang airnya sangat jernih, sehingga diberi nama "Air Kaca". Di masa perang, Air Kaca digunakan untuk minum, mandi, dan sebagai tempat istirahat, serta pernah juga dimanfaatkan masyarakat lokal untuk ritual pengobatan sebelum diperluas oleh Sekutu.
Sementara Air terjun Nakamura juga dijadikan lokasi kegiatan bersih bersih sampah sebab Air Terjun Nakamura merupakan lokasi tempat Teruo Nakamura, seorang prajurit Jepang yang bersembunyi di hutan Pulau Morotai selama 30 tahun, dan ditemukan pada tahun 1974. Ia adalah salah satu prajurit Jepang terakhir yang menyerah dan hidup di antara penduduk lokal, sebelum akhirnya ditemukan oleh pihak berwenang.
Untuk mengenangnya, Pemerintah Daerah mendirikan Monumen Teruo Nakamura di dekatnya untuk mengenang peristiwa sejarah Perang Dunia II di Morotai. *
