Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates


Iklan Beranda

Flinders University Australia bersama Kementerian KKP Gandeng Pemkot Tidore Gelar Lokakarya Warisan Budaya Bawah Air

Wednesday, 9 July 2025 | 14:29 WIB Last Updated 2025-07-09T05:29:02Z


Sinarmalut.com,
Tidore - Upaya menjaga warisan budaya bawah air di Kota Tidore Kepulauan, Flinders University Australia bersama Kementerian Kelautan Perikanan berkolaborasi dengan Pemkot Tidore gelar lokakarya yang bertajuk “meninjau kembali situs kapal tenggelam yang pernah diangkat dan dijarah di Indonesia dalam kerangka pengembangan terintegrasi untuk menjaga warisan budaya bawah air,”.


Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ahmad Laiman di Aula Sultan Nuku, Kantor Wali Kota, Rabu (09/7/2025).


Dalam Berbagai hal, orang nomor dua di Kota Tidore Kepulauan ini mengatakan, Tidore mempunyai sejarah penting, dibuktikan dengan adanya peninggalan bersejarah dan arkeologis di darat maupun di bawah air. Ekowisata terintegrasi situs kapal tenggelam dapat dikembangkan dengan konsep wisata sejarah maritim dan arkeologi bawah air yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan perairan, memperhatikan keutuhan budaya setempat, dan memberi manfaat secara ekonomi.


“Pariwisata di Tidore kini semakin berkembang.Tetapi, wisata penyelaman bawah air belum menjadi daya tarik utama, serta belum banyak berperan dalam kegiatan pariwisata, dikarenakan minimnya informasi mengenai spot-spot yang dapat dijadikan lokasi wisata selam. Minimnya pengetahuan tentang keberadaan situs kapal tenggelam, menjadikan kita tidak mengetahui besarnya potensi pengembangan situs tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian daerah melalui wisata,” tuturnya.


Lebih lanjut, Wawali Tidore mengatakan, Tidore dipilih sebagai fokus utama kegiatan ini, mengingat peran pentingnya dalam sejarah Jalur Sutra dan Jalur Rempah Maritim, serta signifikansi globalnya dalam peristiwa The First Circumnavigation of the Earth. 


Ia juga berharap, semoga kegiatan lokakarya ini akan membuka wawasan dan pengetahuan, serta dapat memberikan dampak yang bermanfaat bagi pelestarian warisan budaya bawah laut di daerah tercinta ini.


Mewakili Balai Pelestarian Kebudayaan Maluku Utara, Irwansyah dalam Perayaannya mengatakan, dari balai pelestarian, terkait dengan situs cagar budaya bawah air, sudah melakukan upaya sejak tahun 2016, kemudian kolaborasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan di tahun ini melalui flinders university dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI akan melakukan ekskavasi cagar budaya bawah air di situs Soasio.


“Tujuannya adalah untuk mengungkap temuan, salah satunya yaitu indikasi kapal kayu di situs Soasio, InsyaAllah dengan kolaborasi bersama terkait situs bawah air, baik di Soasio dan Tongowai semakin bisa dikembangkan dan bermanfaat untuk masyarakat Tidore secara umum, tahun kemarin kami sudah menetapkan 4 cagar budaya yaitu situs soasio, situs tongowai, temuan meriam taparos dan temuan Meriam pasca 2021,” jelasnya.


Sementara, Associate Professor dari Flinders University Prof. Dr. Martin Polkinghorne dalam pemaparannya menyampaikan, proyek ini merupakan kerjasama antara Australia Flinders University dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Australia mempunyai ribuan artefak yang berasal dari Indonesia yang direpatriasi, atau pemulangan /pengembalian barang, seseorang atau sesuatu ke negara asalnya.


“Melalui linkage project menyatukan kembali kargo yatim piatu ini bertujuan untuk melakukan penilaian kembali akan pentingnya warisan budaya situs kapal karam yang telah diangkat secara komersial dan pernah dijarah di Indonesia, serta untuk membuat strategi pengelolaan yang terpadu dan melibatkan seluruh pihak terkait untuk pengelolaan keberlanjutan warisan budaya bawah air dalam kerangka lanskap budaya maritim,” paparnya. *


 


  • Flinders University Australia bersama Kementerian KKP Gandeng Pemkot Tidore Gelar Lokakarya Warisan Budaya Bawah Air
  • 0

Terkini