
Kepala Bappeda Kabupaten Pulau Morotai, Ahdad Hi. Hasan
Sinarmalut.com, Morotai - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai menegaskan proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) akan selesai tepat waktu, meski sempat muncul kekhawatiran dari beberapa pihak terkait potensi mangkraknya proyek tersebut.
Pemerintah daerah optimis bahwa proyek ini akan rampung sebelum akhir tahun anggaran 2025.
Kepala Bappeda Kabupaten Pulau Morotai, Ahdad Hi. Hasan, menanggapi tudingan yang menyebut proyek Labkesmas terancam gagal. Ia dengan tegas membantah hal tersebut, mengklarifikasi bahwa pekerjaan pembangunan masih berjalan sesuai rencana dan tidak ada tanda-tanda terhambat.
“Saat ini pekerjaan masih berlangsung, jadi tidak benar kalau disebut mangkrak,” ujar Ahdad, saat dihubungi pada Minggu (2/11/2025).
Sebagai upaya mempercepat progres pekerjaan, pihak Bappeda telah melakukan koordinasi intens dengan Pengguna Anggaran, PPK, serta penyedia jasa. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penambahan tenaga kerja dan penerapan sistem kerja malam.
Mulai Senin, 3 November 2025, kata Ahdad, sepuluh tenaga kerja tambahan akan bergabung dalam shift malam untuk mempercepat proses pembangunan. "Ini akan membuat pekerjaan bisa berlangsung 24 jam, baik siang maupun malam," tambahnya.
Dari hasil pengecekan di lapangan, Ahdad juga mengungkapkan bahwa proses pengecoran lantai dua yang sangat penting untuk kelancaran pembangunan, sudah dipersiapkan dengan matang dan akan dilakukan dalam waktu dekat. Peralatan utama seperti Mixer, yang dibutuhkan dalam pekerjaan, telah dipesan dari Sofifi dan akan segera dikirim ke Morotai.
“Penyedia proyek sudah memastikan bahwa sebelum tutup buku tahun anggaran 2025, pembangunan ini akan selesai 100 persen,” ungkapnya dengan optimis.
Meski demikian, Pemerintah Daerah juga menekankan bahwa penyelesaian proyek tidak hanya dikejar dari sisi waktu, tetapi juga kualitas bangunan. Hal ini penting agar infrastruktur yang dibangun tidak mengalami kerusakan dini, seperti yang terjadi pada beberapa proyek sebelumnya.
"Kami tidak ingin bangunan terkesan asal jadi dan beberapa bulan kemudian rusak atau bocor. Oleh karena itu, kami memastikan mutu beton teruji dan kualitasnya terjaga," tegasnya.
Ahdad menjelaskan bahwa keterlambatan minor yang sempat terjadi sebelumnya disebabkan oleh faktor cuaca yang tak terduga serta waktu yang diperlukan untuk uji kualitas beton. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa pengawasan fisik dan administrasi kontrak tetap dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
Dengan langkah percepatan yang terus dilakukan, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai tetap yakin bahwa proyek Labkesmas akan menjadi salah satu infrastruktur kesehatan strategis yang dapat selesai tepat waktu dan memberi manfaat besar bagi masyarakat setempat.
"Kalaupun ada keterlambatan, akan dievaluasi berdasarkan mekanisme kontrak dan faktor penyebabnya. Kami tetap menjaga asas akuntabilitas dan kualitas pekerjaan," pungkasnya. *