Sinarmalut.com, Morotai – Gubernur Maluku Utara, Serly Laos, diduga mengabaikan Kabupaten Pulau Morotai setelah tidak hadir untuk menyambut dan mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selama kunjungan kerjanya ke wilayah tersebut pada Rabu (15/10/2025). Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat dan pihak terkait, mengingat Pulau Morotai adalah daerah pertama yang dikunjungi Wakil Presiden dalam rangkaian kunjungan ke Provinsi Maluku Utara.
Berdasarkan pantauan media di lokasi Bandara Pitu Leo Wattimena, Pulau Morotai, Wakil Presiden tiba tanpa didampingi oleh Gubernur Sherly Laos. Kedatangan Wakil Presiden hanya disambut oleh Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, serta Bupati Pulau Morotai Rusli Sibua.
Kehadiran Gubernur yang absen ini terasa mencolok, terutama karena Pulau Morotai menjadi prioritas kunjungan sebelum melanjutkan ke Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Utara.
Selama kunjungan ke empat titik lokasi di Pulau Morotai, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga tidak didampingi oleh Gubernur Sherly Laos. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada prioritas yang tidak seimbang dalam penanganan kunjungan penting ini.
Beberapa warga dan pengamat lokal menilai bahwa ketidakhadiran Gubernur dapat diinterpretasikan sebagai bentuk pengabaian terhadap daerah terpencil seperti Pulau Morotai, yang sedang berupaya meningkatkan pembangunan dan pariwisata.
Ketika dikonfirmasi secara terpisah melalui pesan WhatsApp, Kabag Humas Provinsi Maluku Utara, Ailan Gorahe, memberikan penjelasan resmi. Ia menyatakan bahwa penyambutan Wakil Presiden telah dibagi tugas secara internal.
"Wakil Gubernur melakukan penjemputan di Kabupaten Pulau Morotai, sedangkan Gubernur melakukan penjemputan Wakil Presiden di Kota Ternate," ujar Ailan Gorahe.
Penjelasan ini dimaksudkan untuk menepis anggapan pengabaian, tetapi belum sepenuhnya memuaskan pihak yang merasa kecewa.
Kunjungan Wakil Presiden ke Provinsi Maluku Utara ini merupakan bagian dari agenda nasional untuk mengeksplorasi potensi daerah, termasuk di Pulau Morotai yang dikenal dengan keindahan alamnya. Namun, ketidakhadiran Gubernur Sherly ini menyoroti potensi ketidakharmonisan dalam koordinasi pemerintahan daerah, yang dapat memengaruhi citra Provinsi Maluku Utara di mata pusat. *
