Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Tamhid Bilo
Sinarmalut.com, Morotai - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pulau Morotai berkomitmen membantu masyarakat memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Tamhid Bilo, menegaskan komitmen instansinya untuk mendukung masyarakat dalam memanfaatkan lahan tidur.
Ia menyebutkan bahwa program hortikultura yang dilaksanakan setiap tahun menjadi sangat penting, terutama untuk memenuhi kebutuhan bumbu dapur dan sayur-sayuran bagi masyarakat.
“Setiap tahun, kami memiliki program khusus untuk hortikultura yang wajib dilaksanakan. Ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan seperti rica tomat dan berbagai jenis sayuran,” jelas Tamhid, Selasa (7/10/2025).
Tamhid juga menjelaskan bahwa dinasnya memberikan berbagai bentuk dukungan kepada para petani, di antaranya adalah pemberian bibit gratis, pengolahan lahan tanpa biaya, serta distribusi obat-obatan pertanian. "Kami siap melayani para petani yang bersedia membuka lahan," imbuhnya.
Untuk pencapaian tahun ini, sampai dengan bulan Oktober 2025, Tamhid mengungkapkan bahwa bantuan untuk petani hortikultura telah disalurkan, termasuk pembagian mulsa, yang berfungsi menjaga kelembaban tanah. Mulsa adalah lapisan material organik atau anorganik yang diletakkan di permukaan tanah di sekitar tanaman untuk menjaga kelembaban, menghambat pertumbuhan gulma, melindungi tanah dari erosi, dan meningkatkan kesehatan serta produktivitas tanaman. Mulsa dapat berupa bahan alami seperti jerami, daun kering, atau kompos (mulsa organik), serta bahan sintetis seperti plastik (mulsa anorganik).
“Semua mulsa yang kami siapkan telah terbagi habis,” katanya.
Selain itu, bibit cabai keriting juga telah disalurkan kepada petani, dan persediaan obat-obatan untuk tanaman hortikultura masih tersedia. “Kami masih memiliki stok yang cukup untuk membantu petani,” tambah Tamhid.
Dinas Pertanian mengundang masyarakat yang memiliki lahan tidur untuk memanfaatkan kesempatan ini. “Kami membuka pintu bagi siapapun yang ingin mengolah lahan tidurnya. Kami akan membantu mulai dari pengolahan lahan hingga penyediaan bibit dan obat-obatan serta pendampingan,” tutupnya. *
