 |
| Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Morotai, Jhon Tiala |
Sinarmalut.com, Morotai - Menanggapi tuntutan dari para mahasiswa mengenai merosotnya harga jual rumput laut di Morotai, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Morotai, Jhon Tiala, menegaskan bahwa harga rumput laut yang berlaku sudah sesuai dengan harga pembeli di Jakarta.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Daerah telah menyiapkan bantuan bibit untuk petani rumput laut di tiga desa yang terdampak.
"Sebenarnya penyampaian dari teman-teman mahasiswa soal harga nasional rumput laut itu akan kami cek kembali nanti. Sebab, ketika kami konfirmasikan harga rumput laut ke pembeli nasional di Jakarta, harganya adalah Rp 15 ribu per kilogram," kata Jhon, Jumat (19/9/2025).
Mengenai adanya narasi yang menyebutkan harga Rp 25 ribu, Jhon menantang adanya bukti konkret terkait klaim tersebut. "Jika memang ada pembeli yang mengambil di harga Rp 25 ribu, maka pengusaha dari Desa Galo-Galo siap melakukan pengecekan bersama mahasiswa ke lokasi itu. Jika terbukti ada pembeli yang menawarkan harga segitu, pihak perusahaan bersedia untuk membawa hasil panen dari Desa Galo-Galo, Kolorai, dan Ngele-ngele ke pembeli tersebut," lanjutnya.
Jhon juga menjelaskan bahwa harga rumput laut di ketiga desa tersebut berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu, yang disesuaikan dengan harga nasional.
"Tidak mungkin para pengusaha mau rugi, mengingat pengangkutan dari tiga desa, sewa kontainer, hingga penjualan ke Surabaya hanya memberikan keuntungan sekitar Rp 2.500," ujarnya.
Di sisi lain, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk memperhatikan keluhan para petani rumput laut. "Kami telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan bibit rumput laut di ketiga desa tersebut. Selain itu, perusahaan yang terlibat juga memperhatikan aspek sosial, seperti penyediaan pipa dan partisipasi dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat," jelasnya.
Jhon mengajak masyarakat untuk bersabar sambil menunggu upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menanggapi keluhan para nelayan dan petani rumput laut. "Kami terus berusaha memberikan solusi yang sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada," pungkasnya. *
