Warga evakuasi korban tersengat listrik
Sinarmalut.com,Morotai - Sebuah tragedi menimpa dunia kelistrikan di Kabupaten Pulau Morotai ketika Haerul K. Dajibun, seorang petugas PLN dari Gamsungi Halmahera Barat, meninggal dunia akibat tersengat listrik saat memperbaiki kabel SR di Desa Aha, Kecamatan Morotai Selatan, pada Minggu (03/2/2025).
Kejadian bermula ketika Rahmad, salah satu warga desa, melaporkan kepada kantor PLN bahwa lampu di rumah mertuanya mati sejak malam sebelumnya. “Saya memberikan laporan mulai jam 9 malam, tetapi mungkin pihak PLN tidak sempat datang untuk memeriksa,” ungkap Rahmad.
Pihak PLN baru tiba pada siang harinya sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung melakukan pemeriksaan.
Setelah melakukan evaluasi, tiga petugas PLN termasuk Haerul segera bersiap untuk memperbaiki kabel yang terdeteksi putus. Rahmad kemudian pergi ke warung untuk membeli minuman dingin bagi mereka, namun saat kembali, ia terkejut melihat warga yang sudah berkumpul di lokasi kejadian. Ia mendapati Haerul sudah tergantung di tiang listrik, diduga kuat terkena arus listrik saat memperbaiki kabel tersebut.
Rahmad menjelaskan bahwa kabel yang diperbaiki bukanlah kabel induk, melainkan kabel SR yang mengarah ke rumah mertuanya dan BUMDes setempat. "Korban tergantung di atas tiang listrik selama sekitar 10 menit sebelum bisa diturunkan setelah salah satu teman pergi mematikan aliran listrik di gardu," tambahnya.
Haerul kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ir Soekarno Morotai. Di unit gawat darurat, dr. Camelia menyatakan bahwa pasien sudah dalam kondisi tidak sadar ketika tiba. Tim medis segera melakukan tindakan dengan memasang infus, monitor, dan oksigen. Namun sayangnya, upaya untuk menyelamatkan Haerul tidak berhasil.
“Dari perekam jantung, denyut jantungnya sudah lurus. Kami berusaha semaksimal mungkin, tetapi pada pukul 12:30 WIT, saya harus mengabarkan kepada keluarga bahwa pasien telah dinyatakan meninggal,” jelas dr. Camelia dengan penuh duka.
Kejadian ini tentu menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat Morotai. Semoga tragedi ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi oleh petugas garis depan dalam menjaga kelistrikan di daerah kita. *