Kabid PA HMI Cabang Persiapan Morotai, Hasanudin Saba
Menurutnya, Pemda Morotai seharusnya memprioritaskan pendidikan dan tidak ragu untuk berinvestasi di bidang tersebut. Ia menyatakan, pengeluaran untuk pendidikan harus dipandang sebagai investasi masa depan, bukan sebagai biaya semata.
"Kenapa kami menilai Pemda Morotai tak paham dengan kebijakannya tersebut? Sebab, Pemda Morotai tidak memiliki pemetaan objektif mengenai siapa saja yang perlu mendapatkan bantuan beasiswa di luar kampus Morotai," kata Hasanudin, Senin (02/06/2025).
Hasanudin juga menyoroti adanya diskriminasi terhadap mahasiswa putra daerah yang memilih untuk kuliah di luar Morotai. Menurutnya, mereka juga merupakan aset sumber daya manusia (SDM) daerah yang seharusnya mendapatkan hak yang sama dengan mahasiswa yang belajar di Morotai. Ia menekankan bahwa semua mahasiswa adalah bagian dari masa depan daerah yang sama dan seharusnya diperlakukan setara.
Kebijakan Pemda Morotai, menurut Hasanudin, seharusnya mempertimbangkan kebutuhan dasar pendidikan daerah. Penghapusan beasiswa bagi mahasiswa luar kampus mestinya dilakukan dengan mempertimbangkan kemajuan kampus di daerah, namun tetap memperhatikan jurusan-jurusan yang tidak tersedia di kampus lokal.
"Jangan sampai kita mengabaikan jurusan yang vital bagi kebutuhan masyarakat, seperti Kebidanan, Farmasi, dan Kedokteran hanya karena alasan memprioritaskan kampus di Morotai," tambahnya.
Sebagai solusi, Hasanudin menawarkan agar Pemda tetap memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang mengambil jurusan yang tidak ada di Unipas. Sebaliknya, mahasiswa yang kuliahnya di luar tetapi jurusannya ada di Unipas maka tidak bisa diberikan bantuan.
"Saya berharap Pemda bisa mempertimbangkan usulan ini demi masa depan pendidikan di Morotai," tutupnya. *
