Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan Beranda

Ini Alasan Pemerintahan Rusli-Rio Kembalikan Sekolah yang Pernah Mati Suri

Tuesday, 20 May 2025 | 21:43 WIB Last Updated 2025-05-20T13:43:42Z

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Morotai, Rajak Lotar


Sinarmalut.com, Morotai - Di tengah tantangan pendidikan yang dihadapi oleh anak-anak di Kabupaten Pulau Morotai, terutama tingginya angka putus sekolah, Pemerintahan Rusli Sibua dan Rio Cristian Pawane, saat ini memutuskan untuk mengembalikan 10 sekolah yang pernah dijadikan sekolah unggulan di sejumlah desa saat pemerintahan Bupati (alm) Benny Laos.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Morotai, Rajak Lotar, mengungkapkan bahwa pengembalian ini melibatkan beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Morotai Selatan Barat dengan dua sekolah, Morotai Selatan tiga sekolah, serta Morotai Utara dan Morotai Jaya masing-masing dua sekolah dan satu sekolah.

Rajak menyebutkan, salah satu alasan utama dibalik kebijakan ini adalah jarak yang cukup jauh antara rumah siswa dan sekolah tujuan. Banyak anak yang merasa malas untuk ke sekolah jika jarak yang harus ditempuh terlalu jauh, seperti contohnya perjalanan dari Desa Pilowo ke Dehegila di Kecamatan Morotai Selatan. 

"Sebab dari dulu sudah terbiasa dengan sekolah di desa masing-masing," ungkap Rajak Lotar, Selasa (20/05/2025).

Lanjut dia, kendala lain yang dihadapi adalah masalah transportasi. Alat transportasi yang digunakan sering kali mengalami masalah setelah digunakan selama tiga tahun, dan biaya transportasi tersebut menjadi beban tambahan bagi sekolah yang tidak mampu menanggung biaya tinggi. 

"Kebijakan itu membuat banyak anak berhenti sekolah," tambahnya. 

Oleh karena itu, langkah revitalisasi sekolah unggulan dianggap sangat penting untuk memastikan pendidikan tetap terjangkau bagi semua siswa. Perubahan ini juga dipicu oleh fenomena peningkatan biaya jajan siswa. Misalnya, jika sebelumnya siswa di desa hanya perlu mengeluarkan Rp 5 ribu, dengan jarak yang jauh, biaya bisa meningkat hingga Rp 20 ribu dalam sehari.

Rencananya, kata Rajak, pengembalian sekolah ini sudah dimulai pada bulan April, tetapi terhambat menjelang ujian. Proses pengembalian diharapkan dapat dilaksanakan setelah ujian atau selesai Lebaran. 

“Untuk tenaga pengajar, akan kembali ke sekolah asal mereka berdasarkan tempat mengajar sebelumnya,” tutupnya. *
  • Ini Alasan Pemerintahan Rusli-Rio Kembalikan Sekolah yang Pernah Mati Suri
  • 0

Terkini