Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Saiful Salim
Sinarmalut.com, Tidore - Hujan deras pada Kamis (7/8) malam, mengakibatkan Puskesmas darurat (gedung lama) di Desa Lifofa, Kecamatan Oba Selatan, Tidore Kepulauan banjir. Ketinggian air mencapai kurang lebih 50 centimeter. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 22.00 WIT.
Dari informasi yang dihimpun, saat kejadian terdapat satu pasien rawat inap yang berasal dari Dusun Lumaito, Desa Lifofa. Beruntung, petugas kesehatan segera melakukan evakuasi dan memindahkan pasien tersebut ke lokasi yang lebih aman di belakang Puskesmas Lifofa, yang saat ini sedang dalam proses rehabilitasi.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Saiful Salim, memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa Puskesmas Lifofa saat ini sedang dalam tahap rehabilitasi total, sehingga pelayanan kesehatan untuk sementara dialihkan ke Puskesmas Darurat yang berjarak sekitar 400 meter.
“Karena puskesmas induk sementara di rehab, sehingga pelayanan dialihkan ke puskesmas darurat. Pengalihan layanan ini baru berjalan dua minggu, namun terjadi hujan lebat sehingga mengalami kebanjiran,” ungkapnya melalui telepon pada Jumat, (8/8/2025).
Saiful menjelaskan bahwa pengalihan layanan dilakukan karena tidak ada fasilitas gedung di Desa Lifofa yang bisa difungsikan untuk merawat pasien rawat inap. Meskipun Puskesmas Darurat merupakan bangunan yang lama dan sering digenangi air ketika musim hujan, tidak ada pilihan lain selain menempatkan pasien di sana.
Kendati demikian, kata Saiful, pada saat kebanjiran tidak ada korban jiwa. Hanya saja terdapat satu pasien yang telah dievakuasi di bagian belakang Puskesmas Induk, yang sementara di rehab.
"Di bagian belakang itu ada ruangan untuk pasien rawat inap. Jadi pasien ini, sudah ditempatkan di ruangan tersebut, insya Allah ketika petugas sudah melakukan pembersihan baru dipindahkan kembali ke Puskesmas Darurat," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa ruang belakang Puskesmas Induk tidak dapat digunakan untuk pasien rawat inap demi menjaga kenyamanan mereka, mengingat adanya aktivitas rehab yang dapat menimbulkan gangguan. Selama proses pembersihan, pasien rawat jalan akan dipusatkan di setiap polindes yang ada di masing-masing desa.
“"Untuk pasien rawat jalan, akan dipusatkan pada setiap polindes yang ada di masing-masing desa, sembari menunggu pembersihan yang dilakukan oleh petugas di Puskesmas darurat. Jika hari ini atau besok sudah selesai, baru dibuka kembali," tuturnya.
Saiful memastikan bahwa pekerjaan rehabilitasi Puskesmas Induk Lifofa dijadwalkan selesai sekitar bulan November atau Desember 2025, sesuai kontrak kerja yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, diharapkan setelah pembersihan, Puskesmas Lifofa dapat kembali beroperasi normal, serta memberikan pelayanan kesehatan yang layak bagi warga. *