Empat ruang belajar Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah tersebut telah mengalami kerusakan parah selama empat tahun terakhir
Sinarmalut.com, Morotai - Kondisi 4 ruang belajar SLB di Kabupaten Pulau Morotai tampak memprihatinkan. Empat ruang belajar Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah tersebut telah mengalami kerusakan parah selama empat tahun terakhir, menjadikannya tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Kepala SLB Kabupaten Pulau Morotai, Nila Timbuleng, menyampaikan bahwa saat ini terdapat beberapa ruangan yang dalam kondisi sangat memprihatinkan. "Atapnya bocor dan plafonnya ambruk," ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (26/6/2025).
Kerusakan parah pada empat ruangan ini semakin terasa saat musim hujan tiba, di mana air hujan langsung masuk ke dalam kelas, membuat proses pembelajaran terganggu.
Nila menambahkan, kerusakan tersebut sudah terdeteksi sejak tahun 2023, namun hingga saat ini belum ada tindakan perbaikan, baik itu perbaikan ringan maupun berat. "Sekolah ini berada di bawah dinas pendidikan provinsi, sehingga kami sangat berharap agar pemerintah provinsi memberikan perhatian serius terhadap renovasi gedung sekolah kami yang sudah rusak," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti perlunya adanya pagar keliling sekolah. Hal ini dikarenakan lingkungan sekitar sekolah yang dekat dengan perkebunan dan hutan, yang dapat membahayakan siswa. "Kami membutuhkan pagar keliling agar siswa-siswa kami tetap aman saat beraktivitas di luar ruangan," tambahnya.
Dengan kondisi yang ada, Nila berharap besar bertumpu pada Pemerintah Provinsi Maluku Utara agar segera menindaklanjuti permohonan renovasi dan bantuan lainnya demi masa depan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Pulau Morotai. *
