Sinarmalut.com, Tidore - Petugas Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan yang bekerja di Pelabuhan Speed Boat Pasar Sarimalaha, mendapat komplain dari penumpang.
Pasalnya, akibat kelalaian petugas, membuat para penumpang rute Tidore-Somahode, nyaris tenggelam di tengah laut. Hal ini diakibatkan karena penumpang yang dimuat juragan speedboat telah melebihi kapasitas.
"Kami tadi berangkat jam 8 pagi, penumpang yang harusnya 20 orang malah dimuat sebanyak 25 orang, selain itu barang-barang juga banyak sekali sehingga membuat speed boat yang kami tumpangi itu hampir terbalik," ungkap Nur, salah satu penumpang Speed Boat rute Tidore - Somahode, Sabtu (8/10/25).
Nur mengaku kesal dengan petugas Dinas Perhubungan yang terkesan acuh tahu dengan nyawa para penumpang. Untuk itu, ia meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan, agar segera melakukan evaluasi kepada petugas yang ada di Pelabuhan Pasar Sarimalaha.
"Persoalan ini saya sudah komplain langsung ke petugas, namun mereka tidak merespon, bagi kami persoalan nyawa ini harus diutamakan, kalau tadi terjadi kecelakaan lantas siapa yang bertanggung jawab," ujarnya.
Nur menjelaskan, akibat kelebihan penumpang, Speedboat yang ditumpanginya saat berlayar dari Tidore ke Somahode, membuat sebagian penumpang tidak dapat tempat duduk.
"Sebelum berangkat, kami daftar nama di petugas perhubungan, seharusnya mereka konsisten dengan daftar yang ada. Bukan malah membiarkan adanya penambahan penumpang yang membuat hampir celaka di tengah laut," tuturnya.
Terpisah, ketika dikonfirmasi atas masalah tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tidore, Marsaid Idris, mengaku kalau soal kapasitas penumpang kewenangannya berada pada pihak Syahbandar.
Meski begitu, ia telah mengingatkan koordinator pelabuhan Sarimalaha agar selalu mengontrol kapasitas penumpang. "Soal kapasitas penumpang ini kami dari Dishub juga sudah melakukan sosialisasi dengan menempel stiker yang berisi himbauan pada masing-masing motoris. Oleh karena itu, masalah ini akan kami lakukan evaluasi secara internal maupun dengan pihak Syahbandar agar lebih memperhatikan soal keselamatan penumpang," tutupnya. *
