Sinarmalut.com, Tidore - Tidore Sound Community (TSC) akan menggelar kegiatan “Tidore Sound Fast dan Battle Sound Se Maluku Utara Tahun 2025.
Kegiatan tersebut rencananya dilaksanakan Rabu (25/06/2025), di Pelataran Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan.
Ketua TSC Rauf Abubakar mengatakan, Tidore Sound Fast dan Battle Sound diagendakan tiap tahun dilaksanakan, namun penyelenggaraan agenda tahunan itu sering mengalami kendala teknis maupun penganggaran.
“Sebelumnya kegiatan semacam ini pernah dilakukan di tahun 2018 dan 2023, di 2025 ini baru bisa terlaksana kembali, semua itu berkat dukungan dari bapak Walikota Tidore Kepulauan, Bapak Muhammad Sinen,” kata Upu, sapaan Rauf Abubakar, Senin (23/6/2025).
Sementara itu, Rusli Kiyau Ketua Panitia Tidore Sound Fast dan Battle Sound menyatakan kegiatan ini berlangsung selama 4 hari terhitung sejak Rabu 25 Juni hingga 28 Juni 2025.
“Ini juga berkolaborasi dengan GKRAF Kota Tidore Kepulauan, dimana GKRAF diberikan ruang untuk menghadirkan kelompok-kelompok UMKM dan mengisi kegiatan malam berupa pentas seni-budaya, sedangkan kegiatan siang di isi rekan – rekan TSC Kota Tidore dengan jenis kegiatan Pameran Sound System dan Battle Sound System se-Maluku Utara,” terang Ketua Panitia.
Kegiatan ini pun melibatkan Komunitas Sound Sistem di 9 Kabupaten/Kota di Maluku Utara dengan Jumlah Peserta 40 Sound yang terdaftar pada beberapa kelas. “Panitia menyediakan hadiah dengan total bonus sebesar Rp 75 000 000. Berkat kerja keras panitia, kegiatan ini pun mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan, Fortino Pro Audio dan Lighting dan BETAVO Pro Audio dan IRM Production,” sambung Rusli.
Ia menuturkan alasan TSC melaksanakan kegiatan ini dengan skala region atau se-Maluku Utara, yakni pertama sebagai sarana tempat belajar dan forum komunikasi serta silaturahmi antar sesama penyedia jasa sound system se Maluku Utara. Kedua menjadikan event ini untuk menghibur masyarakat Kota Tidore Kepulauan.
“Dan ketiga menjadikan kegiatan ini sarana promosi daerah untuk memperkenalkan Kota Tidore Kepulauan lebih luas. Hal ini dipikirkan rekan rekan TSC karena selama ini Sound System masih dipandang sebagai tempat hura hura, pemicu kebisingan, mengganggu ketentraman. Padahal kita tahu, sound system bukan hanya pelengkap kegiatan saja tapi menjadi kunci utama dalam mensukseskan suatu acara," tuturnya.
Ia menambahkan, manfaat yang ingin dicapai dari kegiatan ini agar kehadiran komunitas Sound ini tidak dipandang negatif oleh Masyarakat sebagai perkumpulan hobi semata.
“Harapan kami selaku panitia dan pengurus TSC Kota Tidore Kepulauan, semoga kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan dan bisa menjadi agenda Tahunan serta dapat menganggarkan kegiatan ini dalam APBD Kota Tidore Kepulauan di Tahun mendatang,” harapnya. *