![]() |
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Fahmi Usman |
Sinarmalut.com, Daruba - Pembangunan jalan tani di Kabupaten Pulau Morotai diduga tidak dilaksanakan secara maksimal. Proyek ini mencakup pembangunan baru jalan tani di Desa Morodadi serta desa-desa lain yang membutuhkan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Fahmi Usman menjelaskan bahwa total panjang jalan tani yang direncanakan tahun ini mencapai sekitar 15 kilometer, tersebar di seluruh kecamatan di Morotai. Namun, prioritas utama diberikan kepada desa yang paling membutuhkan.
"Untuk tahap awal, kami fokus di SP 1. Desa Morodadi dengan panjang sekitar 3 kilometer. Pekerjaan sudah dimulai, setelah kami menunggu perbaikan alat berat yang sempat rusak. Saat ini, semua alat telah siap, termasuk kendaraan seperti truk yang sebelumnya mengalami kerusakan," ungkapnya, Selasa (17/06/2025).
Kata dia, Sekretaris dan staf Dinas PUPR turun langsung ke lokasi untuk menghitung panjang jalan dan kebutuhan material. Penilaian menunjukkan bahwa SP 1, atau Desa Morodadi, sangat mendesak dalam hal infrastruktur jalan.
"Dari hasil pemeriksaan, kondisi jalan memang sangat memprihatinkan. Jalan ini sebenarnya sudah dibangun pada pemerintahan sebelumnya, tetapi sekarang rusak parah. Hal ini mungkin disebabkan oleh pekerjaan yang kurang maksimal, sehingga kita perlu membangun baru karena materialnya sudah hancur. Awalnya, penggarapan yang kurang baik menyebabkan jalan cepat rusak akibat kendaraan dan aktivitas masyarakat," jelas Fahmi.
Sumber anggaran untuk pembangunan jalan tani ini bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), dengan total anggaran untuk 15 kilometer jalan tersebut adalah Rp 1,5 miliar secara swakelola. Selain Desa Morodadi, Desa Losuo dan Desa Sabala juga mengajukan permintaan serupa, dengan penentuan prioritas berdasarkan kondisi jalannya di lokasi. *