Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates


Iklan Beranda

Pemuda Mamuya di Halut Blokir Jalan, Tuntut Kelola Wisata Air Panas

Thursday, 9 May 2024 | 09:20 WIB Last Updated 2024-05-09T00:27:56Z

Pemuda Desa Mamuya di Halmahera Utara blokir jalan tuntut kelola wisata air panas

Sinarmalut.com,
Tobelo - Aliansi Pemuda Desa Mamuya di Kabupaten Halmahera Utara memalang jalan menuntut agar aset desa khususnya wisata permandian air panas dikelola secara mandiri. 


Pemalangan jalan ini berlangsung selama 5 jam dari pukul 07.30 WIT-11.45 WIT. Pemalangan jalan ini mengakibatkan akses lalu lintas Tobelo-Galela menjadi macet dan padat kendaraan karena massa aksi tidak memberikan ruang sedikitpun kepada para pengguna jalan untuk melewatinya. 


Massa aksi yang berjumlah kurang lebih 60 orang dengan korlap Hasrul Diadi, mendapat pengawalan ketat dari personil gabungan yang terdiri dari 1 peleton satuan Samapta dan personil Polsek Galela, yang pimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Halmahera Utara Kompol Johanis S Aipipideli, Kasat Samapta Iptu Rujiono Tjuluku dan Kapolsek Galela Iptu M. Achmad.


Dalam pelaksanaan tugas pengamanan, personel Polres Halmahera Utara selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan lainnya seperti TNI serta pihak terkait guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan Kamtibmas. 


Langkah-langkah persuasif telah dilakukan dengan meminta kepada korlap dan massa aksi untuk membuka akses jalan yang diblokir sehingga kegiatan aksi unjuk rasa berjalan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum.


Kapolres Halmahera Utara AKBP Moh. Zulfikar Iskandar, menyampaikan bahwa kehadiran personel gabungan dalam pelaksanaan pengamanan aksi unjuk rasa bertujuan untuk memastikan bahwa aksi tersebut berlangsung secara damai dan tertib.


 “Kami hadir disini untuk memberikan pengamanan dan menjamin hak setiap warga untuk menyampaikan pendapatnya dengan aman dan tertib sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Kapolres, Rabu (08/5/2024). 


Pemblokiran jalan sendiri berlangsung selama kurang lebih 5 jam dan baru dibuka pada pukul 11.45 WIT setelah dilakukan hearing terbuka yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Utara, Kabag Ops Polres Halamahera Utara, Korlap dan massa aksi.


Mengawali kegiatan hearing, Kabag Ops kompol Johanis S Aipipideli menyampaikan kepada massa aksi bahwa kehadiran personel polisi bukan hanya pengamanan aksi tetapi juga berusaha untuk menjadi penyambung antara massa aksi dengan pemerintah daerah. Ia juga menghimbau kepada para demonstran untuk membuka akses jalan sehingga aktivitas masyarakat khususnya pengguna jalan Tobelo-Galela normal kembali.


Sementara Kadis Pariwisata Halut Mus Pasimanyeku berjanji akan menyampaikan tuntutan para demonstran ke Bupati Frans Maneri. 


"Hal ini saya akan melaporkan kepada bupati, jika masyarakat mau ambil alih pengelolaan wisata air panas, maka masyarakat harus mengembalikan uang ke daerah karena daerah sudah membeli aset tersebut dan sudah membuat sertifikat, jadi kita harus bersepakat dulu, jika belum mengembalikan uang daerah, maka pariwisata ini belum bisa dibuka dan ditutup sementara sampai proses ini selesai," katanya.


Setelah mendengar penjelasan, massa aksi menerima dan membuka pemblokiran sehingga akses jalan kembali normal. *

  • Pemuda Mamuya di Halut Blokir Jalan, Tuntut Kelola Wisata Air Panas
  • 0

Terkini