Sinarmalut.com, Morotai - DPRD Pulau Morotai melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku Utara, pada Jumat, 14 Juni 2025.
Anggota DPRD Kabupaten Pulau Morotai dari Komisi II, Yafet Sidigol, mengatakan, kunjungan tersebut bertujuan untuk menyampaikan keluhan masyarakat dari 8 desa di Kecamatan Morotai Utara yang menghadapi berbagai masalah pertanian.
Dalam pernyataannya, Yafet Sidigol menjelaskan bahwa dalam kunjungan tersebut, ia mengingat kembali pengalamannya saat mendampingi pembongkaran lahan sawah di Morotai Utara.
Dirinya mencatat adanya sekitar 47 hektar lahan yang telah dikelola, namun kini dibiarkan tidak terawat. "Saya sudah melakukan pengukuran di dua titik, dan melihat sendiri bahwa kondisi air di lokasi tersebut tidak maksimal. Akibatnya, lahan itu menjadi kering dan tidak dikelola," ungkapnya saat diwawancarai oleh media ini, Rabu (18/6/2025).
Sidigol juga menyoroti pentingnya pembangunan jalan tani bagi masyarakat di Kecamatan Morotai Utara. Ia mengemukakan bahwa ada sekitar 50 kilometer jalan tani yang direncanakan untuk 10 kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara, dengan prioritas salah satunya adalah Morotai.
"Saat ini, kami ingin menyampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi bahwa kami memerlukan akses jalan tani di delapan desa ini, karena saat ini hanya ada jalan untuk sawah," tambahnya.
Kedelapan desa yang dimaksud meliputi Desa Tawakali, Leoleo Jaya, Sakita, Tanjung Sale, Goahira, Kenari, Bere-bere, dan Mab.
Sidigol menegaskan bahwa hasil panen kopra dari desa-desa tersebut mencapai 325 ton dalam satu kali panen, sehingga akses jalan tani sangat dibutuhkan untuk memudahkan masyarakat dalam mengeluarkan hasil pertanian mereka, seperti kopra, pala, cengkeh, pisang, dan kasbi.
"Untuk itu, saya mengusulkan agar dibangun jalan tani di tiga titik, dengan panjang masing-masing jalan tani sekitar tiga kilometer. Jalan-jalan tani ini akan mencakup kebutuhan beberapa desa di Kecamatan Morotai Utara," jelasnya.
Meskipun sebelumnya akses jalan tani telah digusur, hingga kini belum ada perbaikan yang signifikan, sehingga masyarakat merasa dirugikan akibat tanaman mereka. Sidigol juga menambahkan bahwa lahan dan material untuk pembangunan jalan tani sudah siap, sehingga pembangunan bisa segera dilakukan.
"Selain itu, saya juga meminta rotari atau alat seperti traktor untuk pembuatan pembedengan guna kebutuhan penanaman holtikultura di Kecamatan Morotai Utara," tutup Yafet Sidigol, seraya menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. *