Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan Beranda

DPRD Morotai Endus Praktik Mafia di Pelabuhan Kontainer

Thursday, 5 June 2025 | 18:00 WIB Last Updated 2025-06-05T13:58:38Z


Sinarmalut.com,
Morotai - DPRD Kabupaten Pulau Morotai, melakukan sidak ke pelabuhan Hi. Imam Lastori di Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan pada Rabu (4/6/2025). 


Sidak ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan kontainer subsidi yang digunakan oleh konsaini di Morotai. Tim sidak dipimpin oleh Ketua DPRD Morotai, Muhamad Rizki, bersama Wakil Ketua DPRD Erwin Sutanto dan anggota lainnya, termasuk M. Akbar Mangoda, M. Rifai Malase, Yafet Sidigol, dan Sukri Mandea.


Erwin Sutanto menjelaskan bahwa masalah ini muncul setelah DPRD berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) untuk memastikan pembagian kontainer kepada pengusaha dilakukan secara adil. 


Dalam proses ini, mereka menemukan beberapa kejanggalan, salah satunya adalah kontainer yang terdaftar untuk mengangkut tepung terigu, tetapi ternyata berisi beras.


"Kami khawatir akan kelangkaan produk, seperti tepung terigu yang seharusnya sudah masuk ke Morotai, namun tidak tersedia karena digantikan barang lain," ungkap Erwin. 


Selain itu, anggota DPRD juga menemukan bahwa satu konsaini menerima tujuh kontainer, tetapi setelah diteliti, tidak ada kesesuaian antara jumlah kontainer dan ketersediaan gudang.


Lebih lanjut, Erwin menegaskan pentingnya penegakan aturan. Ia meminta agar Disperindagkop melakukan penataan terhadap mekanisme distribusi kontainer dan memfasilitasi konsaini yang belum terdaftar agar semua pihak mendapatkan perlakuan yang adil. "Konsaini yang memiliki banyak kontainer, namun tidak memiliki gudang, patut dipertanyakan," tegasnya.


Anggota Komisi II lainnya, Akbar Menggoda, juga menyampaikan bahwa sidak ini diadakan atas aduan dari pengusaha lain yang merasa tidak adil dalam pembagian jatah kontainer. Akbar mengingatkan pentingnya validasi konsaini agar tidak terjadi praktik calo yang dapat merugikan masyarakat.


Menanggapi hal ini, Kabid Perdagangan Perindagkop Morotai, Ati Suatrean, berjanji untuk memperbaiki administrasi terkait distribusi kontainer. "Kami akan melakukan perbaikan berdasarkan temuan yang ada di lapangan," ujarnya.


Sementara itu, Muslihin, yang merupakan konsaini dengan tujuh kontainer, mengakui bahwa ia menggunakan kontainernya untuk membantu para pengusaha yang mengalami masalah dalam proses pemesanan barang. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memastikan pengiriman barang tetap berjalan meskipun ada kendala teknis. 


"Untuk kapal di trip ini ada siper yang dari Surabaya itu mereka mau kirim ke Morotai ada beberapa konsain punya beras. Lalu dari beberapa konsain ini katanya waktu bookingan dari dapat surabaya dorang tidak temukan akun nya tidak bisa boking. Karena ini semua pakai aplikasi," kata Muslihin.


Menurutnya langkah itu dilakukan karena para pedagang ini memiliki akun bokingan bermasalah, sehingga mereka menggunakan akunnya untuk memutuskan pengiriman barang mereka.


"Cuma mereka tidak bisa booking pakai mereka punya punya konsaini jadi terpaksa dorang cari yang muda. Terpaksa dorang pakai UD Moro sama  UD Mortim dan itu juga atas permintaan pak Hamdani Sibua, waktu kontainer di Makassar kosong itu dan dia juga sebagai siper juga dan dia juga minta rekomendasi dari dinas untuk pengiriman pakai konsaini itu yakni Toko Mita, Ud Mortim dan Ud Dirga," pungkasnya. *

  • DPRD Morotai Endus Praktik Mafia di Pelabuhan Kontainer
  • 0

Terkini